SEJARAH KOPI DAN SANTRI
Nikmati kopi ala santri |
Kopi adalah minuman favorit para santri, tradisi ngopi sudah sangat melekat pada kehidupan para santri, contohnya setiap sehabis ngaji pasti ada kopi, sehabis sholat pasti ngopi, dan saat makan jaminan seperti goreng-gorengan tidak enak rasanya jika tidak ditemani oleh kopi.
Secara meluas atau universal kopi memang tidak terlalu identik dengan santri. Menurut sejarahnya kopi ditemukan pertama kali di Ethiopia. Ditemukan pertama kali sekitar 3000 tahun yang lalu atau lebih tepatnya 1000 sebelum masehi, dan kemudian kopi dibawa ke arab melalui jalur perdagangan laut merah.
Di Arab kopi disebut dengan nama "qohwah" yang berarti kekuatan, karena terkenal sebagai minuman berenergi. Kopi mampu membuat tubuh yang mengantuk atau lemas menjadi lebih segar dan kuat kembali. Saat berada di Turki pelafalan "qohwah / qahwah" berubah menyesuaikan dengan lidah Turki menjadi "kahveh". Lalu "kehveh" mengalami penyesuaian lagi di Belanda dengan penyebutan "Koffie" yang selanjutnya menjadi "kopi" saat Belanda membawa kopi ke Indonesia.
Baca Juga Kopi Asli Indonesia Yang Sukses ....
Pada awalnya kopi hanya populer di kalangan sufi, namun lama-kelamaan merambat hingga masyarakat umum. Di kalangan sufi kopi saat menikmati kopi, mereka lebih suka dengan memakan biji yang sudah di sangrai secara langsung, karena cara ini lebih efektif dalam menghilangkan rasa kantuk saat melaksanakan ibadah-ibadah pada malam hari, bahkan ada seorang ulama yang mampu 40 hari siang dan malam terus beribadah tanpa tidur dengan hanya berbekal kopi. Kebiasaan inilah yang merambat sampai ke guru-guru kita di Indonesia dan kita sebagai santri-santri mereka.
Secara meluas atau universal kopi memang tidak terlalu identik dengan santri. Menurut sejarahnya kopi ditemukan pertama kali di Ethiopia. Ditemukan pertama kali sekitar 3000 tahun yang lalu atau lebih tepatnya 1000 sebelum masehi, dan kemudian kopi dibawa ke arab melalui jalur perdagangan laut merah.
Di Arab kopi disebut dengan nama "qohwah" yang berarti kekuatan, karena terkenal sebagai minuman berenergi. Kopi mampu membuat tubuh yang mengantuk atau lemas menjadi lebih segar dan kuat kembali. Saat berada di Turki pelafalan "qohwah / qahwah" berubah menyesuaikan dengan lidah Turki menjadi "kahveh". Lalu "kehveh" mengalami penyesuaian lagi di Belanda dengan penyebutan "Koffie" yang selanjutnya menjadi "kopi" saat Belanda membawa kopi ke Indonesia.
Baca Juga Kopi Asli Indonesia Yang Sukses ....
Pada awalnya kopi hanya populer di kalangan sufi, namun lama-kelamaan merambat hingga masyarakat umum. Di kalangan sufi kopi saat menikmati kopi, mereka lebih suka dengan memakan biji yang sudah di sangrai secara langsung, karena cara ini lebih efektif dalam menghilangkan rasa kantuk saat melaksanakan ibadah-ibadah pada malam hari, bahkan ada seorang ulama yang mampu 40 hari siang dan malam terus beribadah tanpa tidur dengan hanya berbekal kopi. Kebiasaan inilah yang merambat sampai ke guru-guru kita di Indonesia dan kita sebagai santri-santri mereka.
Mengaji sambil di temani secangkir kopi |
Tidak sampai di situ, beberapa ulama bahkan sampai menulis beberapa kitab yang menjelaskan tentang kopi, dan sejauh ini tidak ada ulama yang menjelaskan tentang keburukan kopi. Mereka selalu menyanjung kopi, hal ini dikarenakan kopi mampu membuat mereka agar kuat beribadah malam hari.
Baca Juga Kopi Terpahit Di Dunia, Ada Yang Berani...
Baca Juga softwareumroh.com (AMSOL SIM-UMROH) Mempermudah Memonitoring....
Label : Kopi santri, santri ngopi, pesantren, santri pondok, pondok pesantren, budaya ngopi, ngopi santri, ala santri, mengaji, tradisi ngopi, sejarah kopi, manfaat kopi, arab, belanda, qohwah, kahveh, coffee, indonesia, ulama
Baca Juga Kopi Terpahit Di Dunia, Ada Yang Berani...
Kopi juga dianjurkan oleh Rasulullah, meskipun bukan hadist langsung, namun kebenarannya bisa kita percayai. Cerita ini bersumber dari salah satu Habaib yang berjumpa Rasulullah dalam keadaan terjaga. Dikutip dari kitab Tadzkir An-Nas Halaman 177, disebutkan : suatu ketika As-Sayyid Ahmad bin Ali Bahr Al-Qadimi berjumpa dengan Rasulullah dengan keadaan terjaga. Berkata ia kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah, saya ingin mendengar hadist darimu langsung tanpa perantara". Rasulullah menjawab:"Aku akan memberimu 3 hadist; 1).Selama bau biji kopi masih tercium dimulut seseorang, maka selama itu pula malaikat akan beristighfar untuknya, 2).Barangsiapa yang menyimpan tasbih untuk di gunakan berdzikir, maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang banyak berdzikir, baik ia gunakan tasbihnya atau tidak, 3).Barangsiapa yang duduk bersama waliyullah yang hidup atau sudah wafat maka pahalanya sama saja dengan menyembah Allah di seluruh penjuru bumi".Baca Juga Softwarekost.com (AMSOL SIKOS) Mempermudah ....
Selain itu ada pula qaul seorang ulama yang dinukil dari sumber yang sama. Beliau adalah Habib Abu Bakar bin Abdullah AL-Atthas, dhawuh beliau yaitu : "Sesungguhnya tempat yang ditinggalkan dalam keadaan sepi atau kosong maka jin akan menempatinya.Sedangkan tempat yang biasa digunakan untuk membuat kopi, maka para jin takkan bisa menempatinya"
Bahkan imam ibnu Hajar al-Haitami juga berkata : "Kopi dapat menghilangkan rasa galau dan menarik asror"Perlu diingat bahwa penjelasan-penjelasan di atas tergantung pada niat. Jika memang berniat beribadah dengan kopi, maka akan mendapatkan apa yang diniatkan. Dan jika niatnya hanya sekedar minum kopi, mungkin hanya itu yang ia dapat. Jadi niatkanlah minum kopi sebagaimana ulama terdahulu memberikan contoh kepada kita, yaitu untuk beribadah.
Baca Juga softwareumroh.com (AMSOL SIM-UMROH) Mempermudah Memonitoring....
Label : Kopi santri, santri ngopi, pesantren, santri pondok, pondok pesantren, budaya ngopi, ngopi santri, ala santri, mengaji, tradisi ngopi, sejarah kopi, manfaat kopi, arab, belanda, qohwah, kahveh, coffee, indonesia, ulama
Komentar
Posting Komentar